ekspresikan dirimu dan jangan marah


Berbagai macam cara mengekspresikan diri, setiap kita memiliki cara yang berbeda dalam mengekspresikan diri seperti malam itu dalam acara debat cagub sumatera utara di sebuah stasiun tv swasta terlihat begitu bersemangat, bagaimana pasangan no 3 begitu menggebu-gebu menyampaikan buah pikirannya pada pasangan no 5 sehingga ia tidak sadar sudah sering ditegur pembawa acara, bahkan yang paling menarik disini adalah untuk menenangkan pasangan no 3 pasangan no 5 langsung menghampiri pasangan no 3 dan memeluknya sehingga dia terdiam tanpa ucapan satupun.


tidak ada yang salah disini namun menurut penulis semua itu memang terkadang juga berlaku pada diri kita, kita sering apabila ditantang atau dalam kondisi yang mendesak akan begitu bersemangat menyampaikan apa-apa yang ada dalam pikiran, apakah itu untuk memenangkan pendapat kita atau meyakin pihak lain namun yang jelas itulah yang beberapa sikap kita dalam meluahkan emosi dan cara kita mengekspresikan diri. memang begitu lah seharusnya sikap kita, jika ada diantara saudara kita tidak juga mampu mengendalikan dirinya dalam menumpahkan emosinya bersegeralah kita untuk menghampirinya mengingatkannya kembali kepada Rabbnya, bukankah kita adalah ummat yang bergama, bukankan agama adalah nasehat.

ada yang bisa mengendalikan diri sehingga ia bisa bersikap tenang walaupun di pancing oleh pihak lawan, walau sudah babak belur namun semua itu tetap tidak bisa mengubah semua, tetapi ada juga yang kurang bisa mengendalikan diri sehingga ia tanpa sadar sudah keluar dari koridor yang yang telah ditetapkan.
ada seorang ibu ketika sang anak melakukan kesalahan ia hanya diam saja sampai sang anak sadar dengan kesalahan yang dilakukannya dan meminta maaf kepada ibunya, namun disisi lain ada ibu yang melihat anaknya melakukan kesalahan mengomel-ngomel tak menentu memarahi anaknya bahkan memukulnya akhirnya sang anakpun mengakui kesalahannya. namun itu semua adalah bentuk pemahaman kita dalam mengekspresikan diri dan cara kita meluahkan emosi.

islampun mengatur semua itu, setiap kita bebas mengekspresikan diri kita asalkan kita tetap berjalan pada koridor yang telah ditetapkan. jika seandainya kita begitu marah, sedih, sakit hati, kesal, dan sebagainya bukankan kita ini ada Tuhan, ada yang selalu mendampingi kita tanpa merasakan lelah ialah malaikat yang mencatat segala amal baik dan amal buruk kita, sudah seharusnya kita tanamkan dalam diri bahwa kita senantiasa diawasi oleh Rabb kita yang mgenginginkan kita untuk tetap selalu ada dalam jalanNya. semua itu telah disampaikanNya melalui Nabi dan Rasul-rasul pilihannya.
dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra mengingatkan kita bagaimana agar kita bisa mampu mengendalikan diri jika sudah sampai pada tingkat marah :

-->
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَجُلاً قَالَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَوْصِنِي، قَالَ : لاَ تَغْضَبْ فَرَدَّدَ مِرَاراً، قَالَ: لاَ تَغْضَبْ
[رواه البخاري]
Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu sesungguhnya seseorang bertanya kepada Rasulullah sholallohu ‘alaihi wa sallam : (Ya Rasulullah) nasihatilah saya. Beliau bersabda : Jangan kamu marah. Beliau menanyakan hal itu berkali-kali. Maka beliau bersabda : Jangan engkau marah. (Riwayat Bukhori )
begitu pentingnya agar kita bisa mengendalikan diri, adanya kebebasan tidak serta merta menjadikan kita bisa berbuat sesuka hati kita, namun ada aturan dan norma-norma yang tetap harus kita patuhi sehingga kita tetap bisa mengekspresikan diri dengan bebas namun tetap berada di koridor yang benar dan tidak menyakiti orang lain.








0 komentar:

Posting Komentar

 
Home | Gallery | Tutorials | Freebies | About Us | Contact Us

Copyright © 2009 zahra |Designed by Templatemo |Converted to blogger by BloggerThemes.Net

Usage Rights

DesignBlog BloggerTheme comes under a Creative Commons License.This template is free of charge to create a personal blog.You can make changes to the templates to suit your needs.But You must keep the footer links Intact.