Sikap rendah hati


Mengutip ceramah dari ustad di sebuah stasiun telivisi islam yang membuka kalimatnya setelah iftitah  bahwa sebenarnya kita terlahir didunia ini tidak membawa sesuatu apapun hingga pada akhirnya Allah SWT memberikan rahmat sehingga kita tumbuh besar dengan nikmat-nikmat yang diberikatNYa itu. Kita bisa menikmati dunia, kita bisa menaklukkannya oleh sebab itu sudah seharusnyalah kita itu bisa bersikap rendah hati.

Karena diriNYA lah yang lebih berhak dengan semua gelar-gelar kebaikan, karena diriNYAlah yang maha menciptakan sesuatu dengan segala nikmatNYA. Bahkan jika kita menjadikan pohon-pohon dan ranting sebagai pena dan seluruh air yang ada didunia ini sebagai tinta maka tiadalah sanggup kita untuk menuliskan nikmat yang yang diberikanNYA. Apalagi jika terbesit dalam diri kita suatu sikap sombong, merasa bahwa apa yang kita dapatkan adalah karena usaha kita sendiri.
Dengan nikmat itu menjadikan kita tunduk kepadaNYA dan bersikap rendah hati, tidak serta merta menjadikan kita seseorang yang sombong sehingga mereka harus  mendengarkan apa yang kita ucapkan, mereka harus mengerjakan apa yang kita perintahkan hanya karena status sosial kita, dan merasa lebih dari mereka.
Umar bin khattab seorang yang sangat di segani oleh masyarakat di lingkungannya baik sebelum islam maupun setelah keislamannya, maka pada saat dirinya di tunjuk sebagai khalifah terjadi sebuah peristiwa, pada saat itu terjadi mahalnya sebuah mahar untuk sebuah pernikahan, kemudian dia mengambil sebuah kebijakan ijtihadnya dengan membatasi mahar tersebut. Ketika ada seorang wanita yang akan di khitbah oleh seorang laki-laki, wanita tersebut mendatangi sang amirul mukminin dan mengingatkannya akan hak wanita terhadap mahar tersebut dengan membacakan sebuah hadist Rasul SAW. Umar pun tersadar dan berkata ‘ telah benar seorang wanita dan telah salah seorang laki-laki yaitu dirinya sendiri.
Sikap rendah hati yang dimiliki oleh Umar memberikan pelajaran kepada kita, meski ia adalah seorang khalifah tidak menjadikannya sombong sehingga apapun yang dikatakanya harus di ikuti oleh rakyatnya, ia tidak merasa martabatnya akan jatuh walau yang menegurnya hanyalah seorang wanita, selama apa yang disampaikan itu adalah sebuah kebenaran maka ia harus mematuhinya meski ia adalah seorang pemimpin kaumnya.
Sikap rendah hati yang dibawa oleh Umar diwarisinya dari baginda kita Rasulullah saw yang memberikan tauladan kepada umatnya sehingga seorang Umar di masa kekhalifahannya memberikan contoh yang baik kerena berguru kepada Rasul Allah. seperti ketauladanan Rasulullah saw yang pada suatu  masa sangat membekas dihati para sahabat dan kaum lain sehingga seorang musyrik berkata”aku tidak pernah melihat penghormatan/penghargaan seorang hamba kepada rajanya melebihi sahabat-sahabat dengan menghormati Rasulullah dan hal itu tidak menjadikannya sombong”
Bersikap rendah hati tidak menjadikan turunnya atau rendahnya derejat kita, tapi keimananlah yang menjadi tiang utama bagaimana posisi kita dihadapanNYA. Bahkan jika ia ingin mencaput nikmat yang diberikanNYA tidak lah sulit bagiNYA cukup dengan menimpakan musibah, menegur kita agar senantiasa bersikap rendah hati dan tidak berlaku sombong namun diantara kita banyak yang tidak menyadarinya.

Tidak persis sama dengan yang dikutip namun demikianlah kira-kira isi ceramah sang ustad, mudah-mudahan menjadikan kita bisa lebih baik lagi. Aamiin.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Home | Gallery | Tutorials | Freebies | About Us | Contact Us

Copyright © 2009 zahra |Designed by Templatemo |Converted to blogger by BloggerThemes.Net

Usage Rights

DesignBlog BloggerTheme comes under a Creative Commons License.This template is free of charge to create a personal blog.You can make changes to the templates to suit your needs.But You must keep the footer links Intact.