ketika seorang anak perempuan menikah maka tidak berselang lama mereka pun akan mendirikan rumah sendiri, biasanya rumah yang mereka dirikan berada disekitar rumah orang tua mereka, waktu demi waktu berlalu dan terbentuk lah sebuah kampung kecil,begitu juga dengan keluarga-keluarga dan kerabat.Diantara mereka ada yang memiliki hobi berburu, maka dirumahnya pun ada beberapa ekor anjing, kalau tidak hari berburu maka anjingpun menjadi penunggu rumah.
suatu kali salah seorang diantara mereka membeli seekor anjing karena anjing yang lama sudah mati, sudah beberapa bulan namun si anjing belum juga bisa beradaptasi dengan lingkungannya yang baru. setiap kali saya akan keluar atau pun masuk rumah si anjing terus saja menggonggong sehingga suatu kali saya kesal dan berkata kepada si anjing tersebut ' hai njing aku nich sudah duluan tinggal disini daripada dirimu seharusnya dirimulah yang menyesuaikan diri bukan diriku, kenapa selalu menggonggong setiap kali aku lewat' gerutuku.
pekan berburu yang ditunggu-tunggupun datang, biasanya hari rabu dan hari minggu. setiap pencandu buru babipun sibuk dipagi hari, mulai dari membersihkan anjing mereka, memberikan vitamin dan menghiasnya. menuju tempat perburuan biasanya, ada yang menggunakan kendaraan sepeda motor dan ada yang naik mobil. semua berdesak-desakkan antara si anjing dan tuannya. pagi itu merupakan pagi yang heboh dengan gonggongan si anjing, dan setelah mereka pergi kampung menjadi tenang dan nyaman.
melihat semua itu saya jadi bertanya-tanya kenapa mereka kok candu sekali untuk berburu, padahal mereka berbaur diantara hewan-hewan yang haramkan oleh islam, bagaimana mereka bisa tetap menjaga agar tetap suci, sehingga tidak menghalangi untuk sholat. sebuah penomena yang miris tapi sebuah candu memang susah untuk disembuhkan.
bicara hobi setiap orang mempunyai hobi yang berbeda-beda, jika kita kecanduan hobi yang positif maka pastilah memberikan dampak yang baik untuk kita namun jika candu hobi ternyata malah mengalahkan kita untuk berfikir jernih dan bijaksana dalam berbuat maka tentulah merugikan diri. seperti waktu itu, suatu malam saya, ibu dan ayah duduk dihadapan televisi yang menyala, diruangan yang sederhana. percakapanpun dimulai, ibu melontarkan niatnya untuk berjualan minuman di sebuah tempat yang akan mengadakan pekan layang-layang, begitu saya menyebutnya.
namun waktu itu saya mengatakan keberatan saya, karena pekan layang-layang tersebut bukanlah pelampiasan hobi semata namun ada unsur judi didalamnya. karena ada perintah ' hai manusia makanlah olehmu apa-apa yang ada dibumi yang halal dan baik, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan, karena ia adalah musuh yang nyata bagimu'.
namun kali ini bukan masalah halal dan haram yang mau saya ungkapkan disini. saya mencoba melihat dari sisi yang lain.
singkat cerita hujanpun turun sehingga ayah dan ibu tidak jadi melanjutkan niatnya. anehnya pekan layang-layang yang diadakan 2 kali seminggupun tetap dilakukan. saya jadi berfikir mereka kecanduan main layang-layang atau kecanduan judi layang-layangnya. pekan layang-layang yang diadakan di lahan sawah yang siap dipanenpun tetap digelar. meski mereka terpaksa mennyingsingkan kaki celana yang dipakainya tidak mengendorkan semangat mereka terus berpacu dalam menarik benang layang-layangnya yang melayang di udara. berusaha sekuat tenaga agar layang-layang menjadi lebih tinggi dan pemenangpun diraihnya, mungkin candu hobi tadilah yang menjadi pemicunya.
pesertanyapun tidak tanggung-tanggung, tidak hanya dari dalam daerah tapi di luar daerah pun ikut. sehingga kampung sayapun menjadi rami pengunjung. ada yang candu main layang-layang, ada yang candu berjudi layang-layang dan ada yang candu menonton permainan layang-layang. dan para pedagang pun candu berdagang dengan pengunjung yang segudang. walaupun masing-masing mempunyai candu hobi yang berbeda-beda tapi terdapat persamaannya yaitu sebuah hambatan bukanlah menjadi penghalang bagi si pecandu hobi.
untuk sebagian orang yang memiliki hobi yang begitu berat atau kecanduan hobi, mereka tak akan peduli dengan rintangan yang menghadang, mereka hanya berfikir bagaimana candu hobi ini bisa disalurkan, meski sebenarnya alampun tak menyetujuinya. sebuah teguran terkadang tidak hanya dengan musibah namun juga dengan rahmat. dimusim yang tidak menentu seperti sekarang ini meski lahan sawah yang mereka gunakan di genangi air, mereka tetap menyalurkan hobi mereka.
mudah-mudahan kita termasuk orang-orang yang pandai mengendalikan hobi yang kurang berkenan dimata manusia dan sang pencipta.
0 komentar:
Posting Komentar